PBNU, Penjelasan K.H.Said Agiel Siroj.

Penjelasan Kiai Said
Tentang Metode dan Tujuan Dakwah Nahdlatul Ulama.

Metode Dakwah

Bertahap / step by step
Berdakwah jangan langsung menyuruh untuk melaksanakan semua ajarannya, tetapi harus bertahap agar tidak menimbulkan penilaian yang negatif tentang agama Islam yang memberatkan. Kiai Said menyontohkan ayahnya yang sangat tegas terhadap dirinya dan para santrinya tetapi ketika berdakwah di masyarakat ayahnya sangat ramah. Artinya ayahnya menyontohkan bahwa ketegasan dakwah ada ranah dan tempatnya, harus melihat latar belakang mad’unya.
Contoh lain dalam Al-Qur’an, Allah Swt. tidak langsung mengharamkan khamr dan judi. Tetapi dengan menjelaskan keburukannya lebih banyak daripada manfaatnya terlebih dahulu baru setelahnya memutlakkan haramnya khamr dan judi.

Ringan
Islam itu harus disampaikan dengan ringan, dakwah harus lihat mad’unya. seperti contoh sholat kalau sudah tidak bisa berdiri, diperbolehkan duduk. Contoh lain tarawih bersama Rasulullah Saw. hanya beberapa raka’at setelah itu Rasul melanjutkan di rumahnya. Hal ini khawatir karena takut menjadi wajib dan memberatkan umat Islam. Hal ini mengajarkan para dai untuk bijaksana dalam melaksanakan dakwah dan tidak memberatkan mad’unya.

Tidak Menyinggung
Dakwah jangan sampai menyinggung, menyakiti, menyindir mad’u. Jangan menyalahkan orang yang belum sepenuhnya beriman. Harus tetap menghormati sebagaimana bahasa Al-Qur’an yang sangat santun. Gunakanlah bahasa-bahasa yang menyejukan, bahasa yang ramah dan santun, sebagaimana dakwah yang diajarkan oleh Rasulullah Saw.

Bertanggungjawab
Pesan dakwah harus dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya, sebab akan menjadi jariyah untuk pendakwah. Selain itu apa yang disampaikan harus benar dan juga sesuai dengan ucapan dan tindakan. Jadilah pendakwah yang menjadi sumber kebenaran. Para dai itu akan ditiru baik tindakan dan ucapannya, oleh karena itu harus bertanggung jawab dengan apa yang didakwahkan.

Tujuan Dakwah

Membangun Kebersamaan
Dakwah harus membangun kebersamaan, bukan untuk kepentingan sendiri. Segala bentuk yang didapatkan setelah berdakwah harus dimanfaatkan bersama sama untuk meningkatkan hubungan sesama manusia. Contoh Gus Dur setiap ketemu orang pasti akan diberikan uang atau apapun yang saat itu Gus Dur kantongi (miliki). Hal ini dapat membangun nilai ukhwah sesama manusia.

Meningkatkan Kesehatan
Saat ini Indonesia dan dunia sedang dilanda wabah Covid-19, dai berperan sebagai teladan masyarakat dalam menyikapi Covid-19. Sebab saat ini masyarakat membutuhkan peran pemimpin agar psikologis masyarakat selalu siap menghadapi Covid-19. Covid-19 ini pun merupakan bentuk Allah memberikan pelajaran agar manusia meningkatkan kualitasnya dalam menangani pandemi,
secara tidak langsung Allah membuat kita meningkatkan peradaban dan meningkatkan kesadaran pentingnya menjaga kesehatan.

Mengedukasi / Berilmu Pengetahuan
Islam mengajak orang yang berilmu untuk peduli terhadap orang yang belum memiliki ilmu.
Menurut Kiai Said menyebarkan ilmu itu wajib bagi orang Islam. dan siapa yang memonopoli ilmu pengetahuan itu haram dalam Islam. Ilmu harus disebarkan dan ini peran dai dalam berdakwah harus dapat memberikan edukasi kepada masyarakat / umat Islam.