Elmadinanews.com – Program ekonomi kerakyatan P2DK Kabupaten Sarolangun dapat menjawab strategi ketahanan pangan Nasional yang dicanangkan Presiden Joko Widodo. Pemerintah Daerah dianjurkan menciptakan ‘Food Estate” dalam menjamin ketahanan pangan di daerah.
Program P2DK (Percepatan Pembangunan Desa dan Kelurahan) telah diapresiasi Pemerintah Pusat dan bertengger di peringkat ke tiga Inovasi Daerah secara Nasional. Sedangkan di tingkat Provinsi Jambi, program yang digagas Bupati Sarolangun Cek Endra sejak tahun 2012 ini mampu menyabet peringkat pertama, mengalahkan kabupaten-kota lainnya.
“Kita tidak menyangka program P2DK kita yang kita gagas sejak tahun 2012 menjadi perhatian Nasional, pertama nomor satu se Provinsi Jambi Inovasi Daerah, sesudah itu kita majukan ke tingkat Nasional,” kata Bupati Cek Endra, Senin 29 Maret 2021.
Pada penilaian pertama di tingkat Nasional, ternyata P2DK mencapai peringkat tiga besar Nasional.
“Pada penilaian di tingkat Nasional kita mencapai tiga besar, kemarin kami diwawancarai langsung oleh tim dari Bapenas dan Kementerian Keuangan dalam evaluasi dan penilaian tahap ke dua, mudah mudahan inovasi P2DK ini menjadi contoh Nasional nantinya, karena ini konsisten kita laksanakan, ” urai Bupati Cek Endra.
Seiring perkembangannya, dari pemanfaatan pembangunan infrastruktur akses pertanian dan perkebunan rakyat, usaha pertanian dan peternakan serta UMKM, inovasi P2DK hari ini adalah ketahanan pangan sesuai imbauan Presiden, bahwa setiap daerah harus menciptakan ‘Food Estate’ (Ketahanan pangan Daerah.red).
Dikatakan dapat menjawab strategi ketahanan pangan Nasional, dikarenakan pelaksanaan program P2DK, di Kabupaten Sarolangun yang terdiri dari 158 desa-kelurahan, masing-masing menerima kucuran dana Rp. 200 Juta yang bersumber dari APBD, telah mampu merubah perekonomian masyarakat menjadi lebih baik.
Saat ini, dengan dana P2DK,
di beberapa kecamatan, seperti Kecamatan Air Hitam, Mandiangin, Singkut dan Pelawan, terkenal dengan kampung sapi, dan di beberapa kecamatan berhasil dengan ternak kerbau serta usaha ternak ikan dan panen padi serta palawija. Hal ini mampu menjamin ketersedian pangan yang cukup bagi masyarakat Sarolangun.
Wabil khusus di Kecamatan Batang Asai, dana P2DK sukses dengan usaha perkebunan kopi. Di kecamatan lain banyak pula usaha konveksi yang sudah mampu menambah penghasilan masyarakat.
Ditambah lagi, dana P2DK telah menyulap tanah kas desa (TKD) yang sebelumnya merupakan lahan tidur, kini menjadi lahan produktif dengan kebun kelapa sawit, ini hampir di setiap kecamatan.
Namun dalam rangka mengatasi dampak pandemi covid-19, Bupati Cek Endra memfokuskan pemanfaatan dana P2DK pada bidang ketahanan pangan.
“Ciri khas P2DK hari ini adalah ketahanan pangan, dan sudah mendapat perhatian dari Jakarta (Pemerintah Pusat),” ungkap Bupati.
Tahun ini hampir di sepuluh kecamatan se Kabupaten Sarolangun telah melakukan panen tanaman pangan, sehingga nampak bukti nyata bahwa dana Program P2DK betul betul membantu dan meningkatkan perekonomian masyarakat.
“Semoga P2DK kita dapat menjadi contoh di tingkat Nasional,” pungkas Bupati Cek Endra.(*)