HomeNasional
Usai Dilantik, Gus Yaqut Sampaikan 3 Rencana Besar sebagai Menteri Agama
NASIONAL
Usai Dilantik,
Gus Yaqut Sampaikan 3 Rencana Besar sebagai Menteri Agama
December 24, 20200
Jakarta, Dakwah NU
Menteri Agama Gus Yaqut Cholil Qoumas pada saat sambutan pelantikannya meyampaikan beberapa hal terkait rencana yang akan dilakukan selama menjabat sebagai Menteri Agama. Hal ini disampaikannyaa pada Rabu, (23/12) bersama empat menteri lainnya, yaitu Sandiaga Salahuddin Uno (Menteri Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif), Budi Gunadi Sadikin (Menteri Kesehatan), Sakti Wahyu Trenggono (Menteri Kelautan dan Perikanan), dan Muhammad Lutfi (Menteri Perdagangan).
“Yang berikutnya yang harus saya sampaikan adalah bahwa setelah nanti resmi menjadi Menteri Agama, yang pertama ingin saya lakukan adalah bagaimana menjadikan agama itu sebagai inspirasi bukan aspirasi,” tegasnya.
Menurut Gus Yaqut, agama tidak bisa digunakan menjadi alat politik baik untuk menentang pemerintah maupun merebut kekuasaan atau mungkin untuk tujuan-tujuan yang lain. Agama harus membawa inspirasi dan nilai-nilai kedamaian dalam kehidupan berbanga dan bernegara.
Selanjutnya, beliau juga menyampaikan keinginannya untuk bisa meningkatkan ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathoniyah, dan ukhuwah basyariyah di dalam kehidupan masyarakat.
“Kita tahu bahwa mayoritas warga negara ini adalah pemeluk agama Islam, maka negara ini akan damai, negara ini akan tentram, jika sesama muslim, sama umat Islam ini memiliki ukhuwah atau persatuan,” jelas Gus Yaqut yang pernah menjadi Ketua Umum GP Ansor ini.
“Ukhuwah wathoniyah atau persaudaraan sesama warga bangsa juga penting, karena kita tahu bahwa Indonesia ini merdeka, Indonesia ini lepas dari jajahan kolonial itu karena perjuangan oleh semua agama, bukannya Islam. Umat muslim, kristiani, Hindu Budha, Konghucu dan semua agama yang ada di Indonesia pada waktu pergerakan kemerdekaan mereka terlibat,” beliau menambahkan.
Lebih lanjut, Gus Yaqut menegaskan bahwa ukhuwah wathoniyah dapat mencegah adanya satu kelompok atau satu agama yang mengklaim dan merasa paling memiliki negara.
Selanjutnya, yaitu ukhuwah basyariyah atau persaudaraan sesama umat manusia. Menurut beliau, jika hal tersebut dilakukan maka Indonesia akan jauh lebih tentram dan pembangunan dapat berjalan dengan lancar. Hal ini sesuai dengan kalimat yang dinisbatkan kepada Sayyidina Ali bin Abi Thalib. “Siapa yang mereka yang tidak saudara dalam iman adalah saudaramu dalam kemanusiaan ini”.
Gus Yaqut juga kembali menyampaikan hal yang tidak kalah penting, yaitu tentang pendidikan agama di Kementerian Agama, termasuk di dalamnya adalah pondok pesantren. Diharapkan pondok pesantren dapat mandiri, sehingga dapat melahirkan kader-kader terbaik bangsa yang bisa memberikan sumbangsih terbaiknya untuk bangsa dan negara.
Di akhir, tidak lupa Gus Yaqut meminta doa kepada masyarakat atas amanah dan kelangsungan kehidupan bangsa. “Yang terakhir mohon doa restu Bapak-Ibu sekalian dan seluruh rakyat Indonesia agar amanah ini bisa saya laksanakan dengan sebaik-baiknya, istiqomah dalam kebaikan dan tentu saja membawa kemajuan bagi bangsa dan negara,” tandasnya mengakhiri. (fqh)
Kontributor : Fadhillah Berliannisa
Editor : Faqih Ulwan