Hukum Adat Jambi sudah ada sejak dahulu kala, lahir bersama-sama dengan Adat Jambi.
Mula-mula masyarakat adat Jambi pada zaman kerajaan Melayu Jambi ada 6 Bangso
dan termasuk penduduk Bathin. Terakhir pada anak cucu Rangkayo Hitam masyarakat Adat Jambi menjadi 12 Bangso.
Kedatangan perantau dari Minang kedaearah Jambi membentuk masyarakat Adat Jambi yang disebut Penghulu.
Kepindahan penduduk dari Sumatra Selatan yang juga membentuk masyarakat Adat Jambi disebut Suku Pindah.
Penduduk Bathin, Bangso/Kalbu 12, Penghulu, dan Suku Pindah adalah pendukung Adat Jambi dan mematuhi Hukum Adat Jambi dan mematuhi hukum adat sesuai dengan pepatah:
Dimano Bumi Dipijak Disitu Langit Dijunjung, Dimano Tembilang Dicacak Disitu Tanaman Tumbuh, Dimanano Air Disauk Disitu Ranting Dipatah.
Daerah Hukum Adat Jambi disebut juga Pucuk Jambi Sembilan Lurah.
Sumber Dinas Pendidikan Kab.Sarolangun
Pokok-Pokok Adat
Pucuk Jambi Sembilan Lurah.