Induk Sapi P2DK Desa Sungai Gedang Jadi Rebutan Warga

SAROLANGUN – 15 ekor induk sapi Desa Sungai Gedang  Kecamatan Singkut bakal pindah tangan ke penggaduh berikutnya. Sapi dari dana P2DK tahun 2020 ini sudah 14 ekor yang bunting besar dan 1 ekor sudah beranak.

Sesuai aturan yang disepakati, setelah beranak, induk sapi akan digulirkan kepada warga yang berminat menggaduh (memelihara) dan betul betul membutuhkan. Belum saja ditawarkan, para calon penggaduh (pemelihara) sudah antri memperebutkan induk sapi tersebut untuk menjadi penggaduh berikutnya.

“Saat ini sudah banyak warga nunggu perguliran indukan, 15 ekor induk sapi tersebut sudah mulai jadi rebutan, beberapa orang sudah daftar,” kata Kades Sungai Gedang Agus Kuswanto, Rabu (29/9).

Kades menyebut warga yang menggaduh (pemelihara) sapi dengan senang hati menunggu sapi yang sebentar lagi beranak, karena mempunyai harapan penghasilan baru.

“Warga saat ini senang menunggu induk sapi beranak, karena warga punya harapan penghasilan baru, bisa punya sapi dengan bantuan P2DK, tidak perlu modal sendiri yang menelan dana yang besar,” ucap Kades.

Lanjut Kades, Warganya tak lupa berterimakasih kepada Bupati Sarolangun H. Cek Endra, program ekonomi kerakyatan ini sangat bermanfaat dan membantu ekonomi masyarakat.

“Mewakili masyarakat Desa Sungai Gedang, secara khusus kami berterimakasih atas adanya program P2DK, terimakasih kepada bapak Bupati Cek Endra, program ekonomi kerakyatan ini sangat bermanfaat dan membantu ekonomi masyarakat kami,” ungkap Kades.

Dalam keterangannya, Kades Agus Kuswanto mengatakan dana P2DK tahun 2019 dimanfaatkan untuk penanaman sawit di lahan tanah kas desa (TKD).

“P2DK tahun 2019 kami manfaatkan menanam sawit di tanah TKD seluas 4 hektar, sekarang sudah mulai berbuah (Buah pasir) yang berada di dua lokasi,” terang Kades.

Sedangkan tahun 2021 ini dana P2DK Rp. 100 Juta dimanfaatkan untuk menanam jagung pakan unggas, di atas lahan seluas 2 hektar.

“Hasilnya nanti dijual untuk menambah pendapatan masyarakat, bisa dikembangkan untuk beberapa tahun berikutnya, kebun jagung ini dikelola oleh kelompok tani,” pungkas Kades Agus Kuswanto. (AF)