HikmaHabib Umar : Maulid Nabi Momentum Tingkatkan Kualitas Iman
HIKMAHINTERNASIONALTAUSHIYAH
Habib Umar : Maulid Nabi Momentum Tingkatkan Kualitas Iman
Jakarta, Dakwah NU
Ulama Besar Yaman, Habib Umar bin Hafidz mengajak umat untuk meningkatkan kualitas pemahaman dan pelaksanaan Manhaj (jalan yang sesuai) Rasulullah SAW dan Allah SWT. Rasulullah merupakan sebaik baiknya manusia sehingga peringatan Maulid Nabi Muhammad dapat dijadikan sebagai cara atau implementasi kita dalam membela Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW.
“Engkau tatkala dilahirkan, maka alam semesta menjadi terang benderang dan dengan itu kita semua mendapatkan hidayah dari Allah SWT, itu yang diucapkan Sayyidina Abbas bin Abdul Muthalib atas kelahiran Nabi Muhammad SAW,” terang Habib umar dalam sambutannya pada Peringatan Maulid Nabi dan Doa Keselamatan secara virtual yang dilaksanakan oleh Lembaga Dakwah PBNU, Kamis (29/10).
Peringatan Maulid Nabi diharapkan dapat menambah keimanan kita, semakin menambah hubungan kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW sehingga siap melaksanakan dan mempraktekkan manhaj Allah dan Nabi Muhammad untuk mendapatkan ridlo Allah SWT.
Mengutip firman Allah Swt, beliau menjelaskan “Barangsiapa yang mentaati Rasul berarti ia telah mentaati Allah SWT,”.
“Dan Allah SWT juga berfirman Waman yatiillaha warosula dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasulnya Ulaika ma’alladziina’anamallahu alaihim minanabiyina wasidiqina wasyuhada wa sholihin, mereka akan bersama dengan para nabi, para shadiqin, para syuhada, dan para sholihin,” sambung beliau.
Menurut Habib Umar, kita tidak akan sanggup menerjemahkan ketaatan kepada Allah kecuali dengan menolak apa yang tidak sesuai dengan Manhaj Allah SWT, baik dalam pemikiran, suluk, ucapan, maupun pekerjaan, atau dalam bentuk apapun.
Sehingga kita tidak akan menjadi oleh budak dunia, seperti diterangkan “Kita tidak akan menjadi hamba atau diperbudak oleh apaun bentuknya baik itu negara, rakyat, kelompok, partai barat ataupun timur, selatan ataupun utara, arab ataupun ajam, kita hanya tunduk dan menjadi hamba Allah SWT”. Untuk mencapai hakikat hamba, kita harus melaksanakan fardhu, sunnah, dan mubah yang telah ditetapkan oleh syariat untuk mencapai kemuliaan.
Kita perlu mengambil keluasan agama bukan untuk menjatuhkan atau mempermainkan akan tetapi keluasan agama dijadikan sebagai bentuk hujjah menyampaikan dengan baik kepada orang yang berpaling dan tidak mengerti mengenai hakikat ajaran agama yang agung. Selain itu, dapat dijadikan sebagai suatu kekuatan untuk mengetahui agama dengan lebih baik.
“Maka mudah-mudahan Allah SWT menguatkan hati kita semua, menguatkan hati kalian semua, dan terutama para penduduk negeri Indonesia, mudah-mudahan Allah SWT angkat segala musibah, bala, mala petaka, segala kegelapan daripada Negeri Indonesia, dan mudah mudahan Allah SWT menyiapkan untuk mereka hal hal yang baik dan Allah berikan petunjuk kepada mereka.
Allah bahagiakan dengan segala kebahagiaan, terutama para ulama yang tergabung di dalam organisasi Nahdlatul Ulama, mudah mudahan diberkahi oleh Allah SWT, Dan juga mudah mudahan diantara doa yang beliau sampaikan (Habib Umar bin Hafidz) beliau mengatakan dan mudah-mudahan Allah memperdengarkan memperlihatkan kepada kita dari penduduk Indonesia hal hal yang dapat membahagiakan hati Nabi Besar Muhammad SWT,” doa Habib Umar menutup tausyiahnnya yang diterjemahkan oleh Habib Hamid Al Qadri. (fqh)
Sumber PBNU.