Fungsi Adat jaga kearifan Lokal. Nusantara.news

 

Sumber NusantaraNewsI

Kelurahan Dusun Sarolangun Gelar Pembinaan Pengurus Adat Kelurah

Guna menjaga Kearifan Lokal, Kelurahan Dusun Sarolangun, Kecamatan Sarolangun Gelar Pelatihan Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat Pengurus Adat Kelurahan, di Saoenk Bang Radja.

Kegiatanyang digelar ini mengambil tema ” Melalui Pelatihan Pembinaan Adat Menjadikan Adat Sebagai Pertahanan Sosial Masyarakat Untuk Mewujudkan Kelurahan Dusun Sarolangun Lebih Sejahterah

dibuka oleh Plt Bupati Sarolangun H.Hillalatil Badri.

Dalam laporannya, Lurah Dusun Sarolangun, Rulriyadi menyebutkan jika kegiatan Pelatihan Pengurus Adat Kelurahan Dusun Sarolangun ini digelar sebagai wujud kepedulian pemerintah terhadap Lembaga Adat Kelurahan Dusun Sarolangun, sekaligus sebagai wadah berbagi ilmu dan pengalaman dalam rangka mewujudkan kinerja lembaga adat yang lebih mandiri dan profesiona

 

” Diharapkan dengan pelatihan ini Lembaga Adat di Kelurahan Dusun Sarolangun lebih mandiri dan profesional serta menjadi lebih baik dimasa yang akan datang,” harap Lura

Dijelaskannya, jika pelatihan pengurus adat Kelurahan Dusun Sarolangun ini dilaksanakan selama 2 hari, dimulai Selasa – Rabu (27-28 Oktober 2020

Plt Bupati Sarolangun H.Hillalatil Badri yang membuka kegiatan dalam sambutannya mengatakan, kehadiran lembaga adat sangat penting sebagai patner pemerintah dalam pembinaan kemasyarakatan maupun mensosialisasikan program-program pembanguna

” Peran lembaga adat sangat penting, BAK TALI TIGA SEPILIN atau TUNGKU TIGA SEJARANG,” ujar H.Hillalatil Badr

Ditambahkannya, jika memang organisasi lembaga adat kita saat ini masih menghadapi berbagai kendala,baik bersifat intern maupun ekstern dalam mengopersionalkan berbagai program adat, masih ada kecendrungan figurasi individu, sehingga belum kelihatan kolektivitas peran anggotanya

” Dalam perjalanannya saya menilai lembaga adat kita belum banyak kata sepaham runding nan seukur, sementara pengurus lembaga adat diharapkan SEANGGUK BAK BALAM,SEGAYO BAK KETITIR,” ucap H.Hillalatil Badr

Plt Bupati H.Hillalatil Badri berharap kepada seluruh peserta terutama generasi muda yang saat ini mulai tergerus dengan zaman modernisasi agar kiranya benar-benar mengikuti kegiatan ini, karena keberadaan lembaga adat sangat penting,sehingga keberadaan lembaga adat betul-betul berfungs

” Untuk itulah kito nan tuo berkewajiban menanamkan kepado yang mudo, adat yang diadatkan, adat lamo pusako usang,” jelasny

Terakhir H.Hilalatil Badri juga menyampaikan untuk terus mensosialisasikan adat, yang tentunya memerlukan kesiapan kembali institusi lembaga adat, Bak Kato Adat ” SULUH SINANG DIDALAM NEGERI,SURI TELADAN KAIN, CUPAK TELADAN GANTANG. HARUS MENGAYOMI ULU, KOK MUDIK MENGHULUKAN, KOK HILIR MEMUAROKA

 

( menjadi lebih baik dimasa yang akan datang,” harap Lurah.

Dijelaskannya, jika pelatihan pengurus adat Kelurahan Dusun Sarolangun inj dilaksanakan selama 2 hari, dimulai Selasa – Rabu (27-28 Oktober 2020).

Plt Bupati Sarolangun H.Hillalatil Badri yang membuka kegiatan dalam sambutannya mengatakan, kehadiran lembaga adat sangat penting sebagai patner pemerintah dalam pembinaan kemasyarakatan maupun mensosialisasikan program-program pembangunan.

” Peran lembaga adat sangat penting, BAK TALI TIGA SEPILIN atau TUNGKU TIGA SEJARANG,” ujar H.Hillalatil Badri.

Ditambahkannya, jika memang organisasi lembaga adat kita saat ini masih menghadapi berbagai kendala,baik bersifat intern maupun ekstern dalam mengopersionalkan berbagai program adat, masih ada kecendrungan figurasi individu, sehingga belum kelihatan kolektivitas peran anggotanya.

” Dalam perjalanannya saya menilai lembaga adat kita belum banyak kata sepaham runding nan seukur, sementara pengurus lembaga adat diharapkan SEANGGUK BAK BALAM,SEGAYO BAK KETITIR,” ucap H.Hillalatil Badri.

Plt Bupati H.Hillalatil Badri berharap kepada seluruh peserta terutama generasi muda yang saat ini mulai tergerus dengan zaman modernisasi agar kiranya benar-benar mengikuti kegiatan ini, karena keberadaan lembaga adat sangat penting,sehingga keberadaan lembaga adat betul-betul berfungsi.

” Untuk itulah kito nan tuo berkewajiban menanamkan kepado yang mudo, adat yang diadatkan, adat lamo pusako usang,” jelasnya.

Terakhir H.Hilalatil Badri juga menyampaikan untuk terus mensosialisasikan adat, yang tentunya memerlukan kesiapan kembali institusi lembaga adat, Bak Kato Adat ” SULUH SINANG DIDALAM NEGERI,SURI TELADAN KAIN, CUPAK TELADAN GANTANG. HARUS MENGAYOMI ULU, KOK MUDIK MENGHULUKAN, KOK HILIR MEMUAROKAN. (SRF)