HomeNasional
Dakwah bil Medsos, Kalau Bukan Kader NU Lalu Siapa?
NASIONAL
Dakwah bil Medsos, Kalau Bukan Kader NU Lalu Siapa?
November 13, 20200
Bogor, Dakwah NU
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jakarta Timur menyelenggarakan Madrasah Kader Nahdlatul Ulama (MKNU) ke 252 di Wisma Arga Mulya Bogor Jawa Barat. Sejumlah pemateri tampak hadir memberikan materi terkait ke-NU-an dan ke-Indonesiaan. Tidak hanya itu, MKNU juga memerhatikan Dakwah masa kini dengan mengadakan materi terkait penguatan strategi Dakwah NU melalui media.
Pada kesempatan materi strategi dakwah NU di media yang menjadi pemateri adalah Ustdz Marzuki yang akrab disapa Kiki. Ia mengulas dakwah transformasi masa kini yang perlu memanfaatkan dan memaksimalkan media dan teknologi secara masif.
“Ojek ke ojek online, belanja di pasar skrg online, bayar tunai dengan uang ekeltronik, lalu bagaimana dengan dakwah?,” kata ustdz Kiki bertanya kepada para peserta MKNU.
Dakwah tradisional yang tatap muka, perlahan harus berkembang dengan memanfaatkan media dan teknologi. Di masa pandemi para dai harus berdakwah di medsos seperti zoom, dakwah via website, ataupun medsos seperti instagram, twitter, dan facebook. Menurutnya, Kalau NU tidak berdakwah di media maka media akan diisi orang orang yg tidak mengerti.
“Disrupsi dakwah akan membuat pola lama akan menjadi nomadik hilang dan yg baru akan masif. Mulanya orang mau belajar agama jadi malu dan tidak memiliki guru yg tepat sehingga salah memilih guru dan terjerumus ke Islam yg ekstrim,” terang ustdz Kiki.
Menurutnya, hal yg menjadi dasar perlunya dakwah bil medsos adalah milenial memilih lebih ponsel dibanding televisi. Ia juga mengingatkan untuk membuat konten harus mengikuti karakteristik NU dan mengikuti perkembangan zaman. Sebab NU lahir dari rahim Nusantara
Islam Nusantara, menurutnya, adalah identitas Nahdliyin yang sangat kompatibel (sesuai) dalam perubahan yang sudah, sedang dan akan terjadi. Melalui medsos kiai kiki berpesan bahwa kader NU harus memiliki karakter
“Nu online, dakwah nu, bangkit media, bincang syariah, tv 9 merupakan basis media Dakwah NU. Nahdlatul Ulama harus jadi pengendali disrupsi bukan korban disrupsi,” ujar ustdz Kiki dengan semangat.
Terakhir ia berpesan dengan memaksimalkan media, dapat mengedukasi dan mendalami nilai nilai Ahlusunnah wal Jama’ah an Nahdliyah di tengah blantika arus informasi edukasi sosial media. (fqh)
Editor : Faqih Ulwan