Cek Endra, MUI tulang Punggung Umat

Di tengah kesibukannya, Cek Endra menyempatkan bersilaturahmi ke markas Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jambi. Ia mendapat banyak saran dan masukan dari para ulama.

***

Kedatangan Cek Endra disambut hangat Hadri Hasan, Ketua MUI Provinsi Jambi, Selasa sore ini. Tampak sejumlah ketua yang bernaung di bawah atap MUI, antaralain Prof Amri Aris, Muslim Rizal, Lukman Hakim, Arman Syafaat, Andi Kadin dan Prof Maisah.

“Kami merasa senang dikunjungi pak Cek Endra,”kata Hadri Hasan.

Ia lantas menjelaskan posisi MUI sebaga partner utama pemerintah dalam membangun daerah bidang keagamaan.

“Siapa saja yang terpilih kedepan adalah partner MUI. Semoga niat baik bapak berjalan lancar. Baru kali ini MUI dikunjungi cagub. Mudahan-mudahan ini membawa berkah baik buat umat,” jelas Hadri Hasan, dikutip dari jambilink.com.

Cek Endra menyebut sengaja datang untuk bersilaturahmi.

“Sudah menjadi keharusan saya sowan dan meminta masukan saran. Termasuk restu,”ujarnya.

Cek Endra menganggap MUI sebagai tulang punggung umat. Karena itu, ia perlu banyak memeroleh saran dan masukan.

Silaturahmi dilanjutkan dengan diskusi panjang. Sejumlah anggota MUI itu kemudian menyampaikan beberapa saran dan masukan.

Prof Amri Aris misalnya, mengusulkan bila Cek Endra terpilih kelak menyiapkan lahan parkir yang memadai untuk masjid Al Falah.

Ia juga menyoroti minimnya tempat ibadah yang memadai di sejumlah tempat keramaian.

” Kedepan perencanaan pembangunan mesti memperhatikan unsur agama,”katanya.

“Kedepan, bikinlah perda. Bangun tempat ibadah yang layak,”imbuhnya.

Sang profesor juga menyarankan Cek Endra untuk melahirkan Bank Syariah….

“Tidak mudah memang. Tapi bisa. Asal ada political Will dari seorang gubernur,”ujarnya.

Ia memberi sejumlah catatan, agar MUI betul-betul harus dijadikan mitra.

Beberapa anggota MUI juga mengusulkan agar Cek Endra menyiapkan beasiswa bagi anak-anak Jambi.

“Dengan pengalaman bapak, tolong bantu Ekonomi warga. Jangan sampai orang Jambi jadi penonton,”imbuh Arman Syafaat.

Cek Endra mencatat semua masukan itu.

Azan asar berkumandang. Silturahmi diakhiri. Cek Endra izin pamit dan pertemuan ditutup dengan foto bersama.(*)